SEKILAS SEBAB TURUN SURAT INI SERTA KEUTAMAANNYA.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Ubay bin Ka'ab rodhiyallaahu 'anhu bahwa orang-orang musyrik berkata kepada Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam,
"Hai Muhammad!! katakan kepada kami nasab (silsilah keturunan) Rabb-mu!
Lalu Allaah Subhanahu wa Ta'ala menurunkan ayat,
"Katakanlah (Muhammad), Dia-lah Allaah, Yang Maha Esa, Allaah adalah Rabb yang kepada-Nya bergantung segala sesuatu. (Allaah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia." [1]
Hadits ini juga diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan Ibnu Jabir.Ibnu Jabir dan at-Tirmidzi menambahkan,
"Tempat bergantung kepadanya segala sesuatu," yakni Dzat yang tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, karena sesuatu yang diperanakkan pasti akan mati. Dan sesuatu yang akan mati, pasti mempunyai ahli waris. Sedangkan Allaah Subhanahu wa Ta'ala tidak akan mati dan tidak pula punya ahli waris.
KEUTAMAAN SURAT INI
1. BAHWA SURAT AL-IKHLAS SEBANDING DENGAN SEPERTIGA AL-QUR'ANAl-Bukhari meriwayatkan dari Abu Sa'id bahwa sesorang mendengar seorang lelaki membaca surat Al-Ikhlas secara berulang-ulang. Ketika waktu pagi, ia mendatangi Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, lalu menceritakan hal tersebut kepada beliau, seolah-olah orang itu menganggap sepele.
Maka nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda ;
"Demi dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya. Sesungguhnya surat tersebut benar-benar sebanding dengan sepertiga al-Qur'an" [2]Hadits ini juga diriwayatkan oleh Abu Dawud dan an-Nasa'i.[3]
2. MEMBACANYA MENYEBABKAN MASUK SURGA
Hal ini sebagaimana sabda beliau setelah mendengar ada seseorang yang membaca surat ini setiap waktu sholat, kemudian nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda ;
"Cintamu terhadap surat tersebut menyebabkan kamu masuk surga". [4]
Dan banyak lagi keutamaan-keutamaan surat ini, Insya Allaah apabila ada waktu saya buat artikelnya.
Berikut mp3 Surat Al-Ikhlas oleh Ahmad Saoud ;
Download disini
Demikian semoga bermanfaat.
Cilegon, 30 Safar 1433 H / 24 Januari 2012
[1]. Ahmad (V/1330). [Ahmad (no. 21219), sanadnya dha'if, Musnad Imam Ahmad,tahqiq Syaikh Syu'aib al-Arna-uth dan kawan-kawan, cetakan Mu-asssasah ar-Risalah. Beirut].
[2]. Fat-hul Baari (VIII/676). [Al-Bukhari (no. 5015)].
[3]. Abu Dawud (II/152) dan an-Nasa'i dalam al-Kubraan V/16). [Abu Dawud (no. 1461)].
[4]. Fat-hul Baari (II/298). [Al-Bukhari (no. 774)].
[2]. Fat-hul Baari (VIII/676). [Al-Bukhari (no. 5015)].
[3]. Abu Dawud (II/152) dan an-Nasa'i dalam al-Kubraan V/16). [Abu Dawud (no. 1461)].
[4]. Fat-hul Baari (II/298). [Al-Bukhari (no. 774)].
0 komentar: